Hai!!!!!!!kt sini saya ingin berkongsi tentang ayam serama....harap korang enjoyyyyyyy
Tips perawatan dan ternak ayam serama
Ayam serama mungkin sudah
tidak asing lagi bagi Anda, meski sebagian di antaranya belum pernah
melihat secara langsung. Ayam hias mungil yang sering berlenggak lenggok
di atas catwalk ini sangat menarik untuk dipelihara maupun
dibudidayakan. Peluang usahanya cukup menggiurkan. Beberapa pemilik
peternakan ayam serama bahkan mengaku bisa memperoleh laba Rp 15 juta –
Rp 20 juta per bulan dari penjualan anakan, ayam remaja, dan indukan.
Serama in action
Meski sama sama berpostur mungil, ayam serama sangat berbeda dari
ayam kate, baik penampilan maupun bentuk tubuhnya. Untuk mengetahui
bagaimana memilih ayam serama yang baik, apalagi jika dipersiapkan untuk
lomba, bisa dilakukan dengan beberapa tengara berikut ini :
- Kepala seperti tertarik ke belakang, dada membusung, sehingga posisi sayap terlihat vertikal (tegak).
- Ketika berdiri, sayap dalam posisi tegak, tapi sedikit ke arah belakang, dengan ujung sayap sedikit menyentuh lantai.
- Postur badan tegap dan bulat. Dada lebih besar dari bagian belakang (punggung).
- Ekor besar, panjang, tegak, dan tinggi. Bulu ekor utamanya panjang
dan melentik di bagian ujung, serta berbentuk seperti huruf V.
- Kedua kaki tidak begitu rapat, dan selaras dengan ukuran sayapnya. Paha berotot. Taji berada di tengah betis, keras, kecil.
- Posisi pusat mata dan pusat kaki sejajar ketika berdiri (lihat
gambar samping. Mata dan kaki, jika ditarik dengan garis, benar-benar
lurus).
- Memiliki watak pemberani dan percaya diri. Gaya lebih sering ditonjolkan, seperti ingin berkokok dan suka berdiri.
Berternak ayam serama
Ayam serama
Meski ayam serama sudah mencapai umur dewasa kelamin ketika usianya
mencapai 4 – 5 bulan, dianjurkan induk yang hendak dikawinkan sudah
berusia lebih dari itu, misalnya umur 6 -7 bulan, atau lebih.
Beternak serama memang sedikit lebih sulit daripada ayam jenis
lainnya. Ukuran kakinya yang pendek menyebabkan pejantan sering
kesulitan melakukan penetrasi ketika hendak mengawini betina.
Untuk mengatasi kendala tersebut, beberapa peternak sering melakukan
bantuan dengan memegang tubuh ayam betina, lalu disodotkan ke ayam
jantan. Hanya saja metode ini hanya bisa dilakukan jika pejantan dalam
kondisi siap kawin atau birahi. Ayam betina yang sudah siap kawin
biasanya akan jongkok begitu dipegang di bagian punggungnya.
Metode lain yang bisa diterapkan adalah kawin gilir. Ayam betina
“dipaksa” melayani tiga ekor ayam jantan, dengan selang waktu 2 – 3 per
pejantan. Metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan persentase
fertilitas (kesuburan) pada telur-telur yang dihasilkan. Tetapi metode
ini jangan diterapkan apabila Anda ingin mencatat silsilah ayam untuk
perbaikan mutu genetik atau untuk membuat
basic blood.
Meski tubuhnya kecil, birahi ayam serama tidak kalah dari ayam
berukuran besar. Birahinya sangat tinggi sehingga sejak umur 3 bulan,
ayam sudah mulai belajar kawin, meski belum mencapai umur dewasa
kelamin. Jika sudah matang kelamin, ayam jantan bisa mengawini betina
sebanyak 6 – 8 kali dalam sehari. Birahi ayam serama, khususnya jantan,
makin meningkat ketika cuaca mendung, atau pada pagi dan sore hari.
Kondisi kesehatan yang terjaga dengan baik bisa membantu meningkatkan
kesuburan ayam. Sebaliknya, suhu lingkungan yang terlalu dingin bisa
menurunkan kesuburannya, karena sebagian besar energi digunakan untuk
mempertahankan panas tubuh. Jika kebetulan Anda tinggal di daerah
dingin, dan ingin beternak ayam serama, maka ayam perlu mendapat asupan
karbohidrat tinggi seperti jagung.
Extra fooding
yaang diberikan untuk ayam serama yang akan dikembangbiakan antara lain
jangkrik dan tauge. Jangan lupa beri multivitamin yang banyak
mengandung vitamin E, untuk lebih memastikan kesuburan ayam jantan dan
ayam betina.
Penetasan telur ayam serama
Jika Anda menggunakan mesin tetas atau
inkubator,
dua hal yang mesti diperhatikan adalah kelembapan dan suhunya. Suhu
penetasan harus selalu berada dalam level 37,5 °C 38 °C. Kelembaban
bisa disesuaikan dengan lama telur di dalam mesin tetas. Misalnya pada
1-2 minggu pertama, kelambaban diatur pada kisaran 65% – 70%. Tiga hari
sebelum menetas, kelembaban bisa dinaikkan menjadi 95%. Untuk mengukur
derajat kelembaban, Anda bisa menggunakan alat hygrometer.
Jika suhu sudah ideal, tetapi kelembaban kurang dari yang dianjurkan,
maka ruangan di dalam mesin tetas cenderung menjadi kering. Hal ini
akan membuat cangkang telur menjadi keras dan menyulitkan anak ayam
dalam memecah cangkang telur saat menetas. Jika hal tersebut terjadi,
maka anak ayam bisa saja mati karena kehabisan nafas, jika Anda tak
segera membantunya dengan memecahkan cangkang telur.
Perawatan lomba
Seperti halnya burung kicauan, perawatan ayam serama untuk lomba bisa
dilakukan dengan mengatur birahinya. Pada arena kontes, ayam serama
akan memiliki penampilan prima jika kondisi birahinya sedang tinggi.
Perawatan sebelum kontes pun bisa diterapkan dengan menjaga birahinya
agar tidak melihat ayam betina selama 1 minggu sebelum lomba. Pemberian
jangkrik juga diperlukan untuk memacu birahinya pada 1 – 2 hari sebelum
lomba.
Pada kontes ayam serama, kebersihan dan kerapihan bulu menjadi
penilaian. Karena itu, ayam serama yang sering dilombakan jarang
dikawinkan. Sebab terlalu sering kawin bisa menyebabkan bulu-bulunya
cepat rusak. Selain itu, ayam serama juga tidak diumbar di halaman,
karena bakal mandi pasir atau kipu sehingga bulu-bulunya kotor, rusak,
tidak rapi, dan rentan terhadap kutu atau tungau.
Di arena lomba, ayam serama akan bergaya bak peragawati / peragawan,
lenggak-lenggok diatas karpet. Jika kurang terlatih, ayam serama justru
sering mematuki karpet atau meninggalkan arena lomba.
Untuk melatih mentalnya, sehingga bisa berjalan dengan baik di atas
catwalk, sekitar 2 – 3 minggu sebelum kontes ayam dibiasakan berjalan di atas karpet berwarna.
Sebelumnya, ayam dibasahi air dengan menggunakan lap / kain. Letakkan
ayam di atas meja yang sudah diberi karpet rwarna hijau. Ini sebagai
latihan bahwa warna hijau dari karpet bukanlah rumput hijau yang bisa
dipatuki. Jadi, saat lomba ia tidak akan mematuki karpet.
Untuk mencegah ayam serama kabur, Anda perlu membiasakan ayam untuk
berjemur di bawah terik matahari pagi. Lama penjemuran maksimal 2 jam,
bisa dimulai pukul 08.00, dan berakhir pukul 10.00. Penjemuran dilakukan
di atas meja latihan, dan ayam dalam kondisi dikurung.
Setelah penjemuran, ayam jangan langsung diberi minum, karena bisa
menyebabkan penyakit “ngorok”. Setelah dijemur, ayam ditaruh di tempat
teduh dulu, untuk diangin-anginkan selama 15 – 30 menit. Setelah itu
baru diberi air minum.
Untuk menjaga keindahan bulu-bulunya, ayam harus selalu diberikan
pakan yang tepat, dengan pakan tambahan yang banyak mengandung vitamin
E, fosfor, dan kalsium. Hindari pemberian pakan yang banyak mengandung
lemak, karena akan membuat ayam kegemukan, sehingga mengurangi
kelincahannya di atas
catwalk.
LIhat betapa cantik dan unik ayam serama